Inilah Ayat yang Menyebabkan Rosulullah Menangis

Apa yang ada di alam semesta ini sesungguhnya merupakan tanda akan kekuasaan dan kebesaran Tuhan kita (Allah SWT). Umat muslim yang senantiasa memahami dan berpikir bahwa sesungguh mereka ini sangatlah kecil dibandingkan dengan kekuasaan Allah SWT.

Terdapat firman Allah SWT ''Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, benar-benar ada tanda-tanda bagi ulul albab. Mereka itulah yang selalu menyebut nama Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk, atau ketika berbaring. Dan orang-orang yang memikirkan penciptaan langit dan bumi. Mereka kemudian berkata, 'Wahai Tuhan kami, segala yang Engkau ciptakan ini tidak ada yang sia-sia. Maha Suci Engkau, karena itu, lindungilah kami dari siksa api neraka'.'' (QS 3: 191-192).
Turunnya ayat ini yakni ketika Rosulullah SAW sedang menunaikan ibadah sholat malam (tahajud). Rosulullah SAW langsung menangis seketika sesudah salam, ini disebabkan karena beliau tidak kuat dalam memahami makna yang terkandung didalam surat tersebut.

Aisyah rodiyallohu an menanyakan tentang penyebab Rosulullah menangis. Rosulullah pun menjelaskannya kenapa dirinya menangis. Yang pertama adalah karena beliau sadar akan kebesaran kekuasaan Allah SWT yang telah memiliki alam semsesta beserta isi-isinya. Dimana Allah SWT juga telah mengaturnya dengan baik.

Yang kedua yakni beliau sadar jika apa yang ada di alam semesta ini tidak akan terbongkar kembenarannya kecuali dengan pengamatan dan penelitian yang benar-benar dilakukan dengan proses berpikir (tafakur). Karena masih banyaknya ilmu-ilmu baru yang belum bisa dipecahkan.

Melalui proses berfikir (tafakur) itu tadi, insyaallah apa yang masih menjadi misteri akan mudah untuk diungkap lebih jauh lagi. Apabila tafakur ini bisa membuat umat manusia sadar bahwa mereka tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Allah SWT maka mereka akan memperoleh petunjuk dari-Nya.Ini menyebabkan umat manusia khususnya muslim mengakui bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu karena ada manfaatnya. Sehingga mereka akan selalu mengingat Allah SWT, mensyukurinya, menjadi rendah hati, dan tidak menyombongkan diri.

Sumber: Republika