Dizaman yang moderen seperti sekarang ini
banyak sekali terjemahan Al Qur’an dari berbagai macam bahasa. Jadi kita tidak
merasa heran jika sekarang terjemahan Al Qur’an ada yang menggunakan bahasa
Jawa. Namun hal ini akan berlainan jika terjadi di era akhir tahun 1800-an.
Karena dizaman tersebut belanda melarang untuk menerjemahkannya. Mereka hanya
diperbolehkan untuk mempelajarinya saja.
Akan tetapi hal ini tidak dihiraukan oleh KH Muhammad Saleh Darat. Dia merupakan
seorang ulama asal Semarang. KH Muhammad Saleh Darat lah yang mempelopori
penulisan bebagai macam buku agama dalam bahasa Jawa. Pada masanya buku-buku
karyanya sangat popular karena orang awam pun bisa mempelajari buku-buku
tersebut. Semua karyanya ditulis dengan huruf Arab gundul (pegong), sehingga penjajah
tidak mencurigainya. Begitu pula dengan Alquran yang ia terjemahkan dengan
huruf itu.
Kitab tafsir Nusantara pertama kali yang
ditulis menggunakan bahasa Jawa dengan bertulisan aksara Jawa adalah kitab Faid
ar-Rahman. Kitab ini diberikan oleh KH Muhammad Saleh Darat sebagai hadiah
untuk RA Kartini ketika beliau menikahi bupati Rembang, RM Joyodiningrat.
Mendapatkan hadiah yang spesial tersebut RA Kartini sungguh sangat senang
sekali. Beliau berkta, ''Selama ini surat Al Fatihah gelap bagi saya, saya
tidak mengerti sedikit pun akan maknanya, tetapi sejak hari ini ia menjadi
terang benderang sampai kepada makna yang tersirat sekali pun, karena Romo Kiai
menjelaskannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.''
Sumber: Republika
JUAL AL QUR’AN TERJEMAH BAHASA JAWA LATIN
ReplyDeletehttp://alfinlatife.blogspot.co.id/2015/03/tafsir-al-ibriiz-versi-bahasa-jawa.html